JAKARTA - Selain daerah pusat dan selatan Jakarta, daerah di bagian utara seperti kawasan Pluit, saat ini juga marak pembangunan proyek properti. Mulai dari hunian, perkantoran, hingga produk retail, seperti mal dan pusat perbelanjaan lainnya.
Semakin banyak pengembang yang mengincar tanah di sana untuk membangun proyek dan kosumen yang juga gencar membeli atau berinvestasi properti di kawasan tersebut, menyebabkan terjadinya peningkatan harga tanah yang cukup signifikan.
"Di Pluit selama dua tahun ini harga tanahnyanya naik 30-40 persen. Bisa dilihat dari banyaknya pembangunan di sana dari berbagai sektor. Karena orang terus mencari lahan untuk membangun, sementara di daerah pusat Jakarta, sudah sangat sedikit. Bahkan kalau pun ada harganya sangat mahal," kata Senior Manager Research Kinght Frank Hasan Pamudji, saat berbincang dengan okezone, di Gedung HighEnd, Jakarta, Jumat (2/3/2012).
Menurutnya, hal tersebut merupakan tren yang terjadi saat ini. Di mana orang selalu mencari daerah-daerah baru yang masih memiliki lahan dan berpotensi untuk dikembangkan.
"Seperti saat ini yang banyak terjadi adalah, di kota-kota satelit seperti Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi dan lainnya yang menjadi penyangga Jakarta menjadi primadona baru bagi para pengembang," tuturya.
Selain lahan dan produk properti yang ditawarkan, infrastruktur dan fasilitas yang memadai di sebuah kawasan juga sangat mendukung maju atau tidaknya pengembangan di daerah yang bersangkutan.
(rhs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar